Apa itu deja vu? Kata ini sering terdengar di film, televisi, dan pidato sehari-hari. Namun, belum semua orang tahu apa arti konsep ini.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan istilah "déjà vu", serta kapan saat yang tepat untuk menggunakannya.
Apa arti deja vu
Déjà vu adalah keadaan mental di mana seseorang merasa bahwa dia pernah berada dalam situasi atau tempat yang serupa.
Pada saat yang sama, orang yang mengalami perasaan seperti itu, terlepas dari kekuatannya, biasanya tidak dapat menghubungkan "ingatan" ini dengan peristiwa tertentu dari masa lalunya.
Diterjemahkan dari bahasa Prancis, déjà vu secara harfiah berarti "sudah melihat". Ilmuwan berbagi 2 jenis déjà vu:
- patologis - biasanya terkait dengan epilepsi;
- non-patologis - karakteristik orang sehat, sekitar dua pertiganya berada dalam keadaan deja vu.
Menurut penelitian baru-baru ini, orang yang melakukan perjalanan lebih banyak atau secara teratur menonton film mengalami deja vu lebih sering daripada yang lain. Fakta yang menarik adalah frekuensi kemunculan déjà vu menurun seiring bertambahnya usia.
Seseorang yang dihadapkan pada deja vu memahami bahwa apa yang terjadi padanya saat ini telah terjadi. Dia tahu segalanya sampai detail terkecil dan dia tahu apa yang akan terjadi di saat berikutnya.
Perlu dicatat bahwa déjà vu muncul secara spontan, yaitu tidak dapat diinduksi secara artifisial. Dalam hal ini, para ilmuwan tidak dapat menjelaskan akar penyebab dari fenomena ini. Para ahli percaya bahwa déjà vu dapat disebabkan oleh lamunan, stres, gagal otak, kelelahan, atau penyakit mental.
Juga, deja vu bisa disebabkan oleh mimpi yang dilupakan seseorang sampai saat-katalisator tertentu. Namun, belum ada yang berhasil memberikan penjelasan yang akurat tentang fenomena ini dengan basis bukti yang sesuai.