Apa itu refleksi? Kata ini sering ditemukan dalam leksikon modern. Pada saat yang sama, banyak orang mengacaukan istilah ini dengan konsep lain.
Pada artikel ini kami akan memberi tahu Anda apa yang dimaksud dengan refleksi dan apa itu refleksi.
Apa arti refleksi
Refleksi (lat. reflexio - berbalik) adalah perhatian subjek terhadap dirinya sendiri dan kesadarannya, khususnya, produk dari aktivitasnya sendiri, serta pemikiran ulangnya.
Dengan kata sederhana, refleksi adalah keterampilan yang memungkinkan seseorang memusatkan perhatian dan pikirannya sendiri di dalam dirinya: mengevaluasi tindakan, membuat keputusan, serta memahami perasaan, nilai, emosi, sensasi, dll.
Menurut pemikir Pierre Teilhard de Chardin, refleksi adalah yang membedakan manusia dari hewan, berkat itu subjek tidak hanya dapat mengetahui sesuatu, tetapi juga mengetahui tentang pengetahuannya.
Ekspresi seperti "Aku" milik seseorang dapat berfungsi sebagai semacam sinonim untuk refleksi. Artinya, ketika seseorang mampu memahami dan membandingkan dirinya dengan orang lain untuk kepatuhan terhadap aturan etika tradisional. Dengan demikian, orang yang refleksif mampu mengamati dirinya sendiri secara imparsial dari samping.
Bercermin berarti mampu merefleksikan dan menganalisis, berkat itu seseorang dapat menemukan alasan kesalahannya dan menemukan cara untuk menghilangkannya. Penting untuk dicatat bahwa dalam kasus ini, seseorang berpikir secara rasional, menilai situasi dengan bijaksana, dan tidak menggunakan tebakan atau fantasi.
Sebaliknya, subjek dengan tingkat refleksi rendah membuat kesalahan yang sama setiap hari, yang dideritanya sendiri. Dia tidak bisa berhasil karena alasannya bias, dilebih-lebihkan atau jauh dari kenyataan.
Refleksi dipraktekkan dalam berbagai bidang: filsafat, psikologi, masyarakat, sains, dll. Saat ini ada 3 bentuk refleksi.
- situasional - analisis tentang apa yang terjadi saat ini;
- retrospektif - penilaian pengalaman masa lalu;
- perspektif - berpikir, merencanakan masa depan.