Apa itu hedonisme? Mungkin kata ini tidak begitu sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi kadang-kadang dapat didengar di televisi atau ditemukan di Internet.
Dalam artikel ini, kami akan memberi tahu Anda apa yang dimaksud dengan hedonisme, dan juga menyebutkan sejarah asal mula istilah ini.
Siapa yang hedonis
Pendiri hedonisme adalah filsuf Yunani kuno Aristippus, yang berbagi 2 keadaan manusia - kesenangan dan rasa sakit. Menurutnya, makna hidup seseorang terdiri atas keinginan akan kesenangan fisik.
Diterjemahkan dari kata Yunani kuno "hedonisme" berarti - "kesenangan, kesenangan."
Jadi, seorang hedonis adalah orang yang kesenangannya dianggap sebagai kebaikan tertinggi dan makna dari semua kehidupan, sedangkan semua nilai lainnya hanya alat untuk mencapai kesenangan.
Apa yang akan dinikmati seseorang tergantung pada tingkat perkembangan dan preferensi pribadinya. Misalnya, untuk satu kebaikan terbesar adalah membaca buku, untuk yang lain - hiburan, dan untuk yang ketiga - memperbaiki penampilan mereka.
Perlu dicatat bahwa, tidak seperti Sybarites, yang berjuang untuk menjalani kehidupan yang sangat menganggur dan sering hidup dengan biaya orang lain, hedonis cenderung mengembangkan diri. Selain itu, untuk mencapai kesenangan, mereka menghabiskan uang mereka, dan tidak duduk di leher seseorang.
Saat ini kita telah mulai membedakan antara hedonisme sehat dan tidak sehat. Dalam kasus pertama, yang diinginkan dicapai dengan cara yang tidak merugikan orang lain. Dalam kasus kedua, demi menerima kesenangan, seseorang siap mengabaikan pendapat dan perasaan orang lain.
Saat ini semakin banyak kaum hedonis yang difasilitasi oleh perkembangan teknologi. Menggunakan Internet dan berbagai gadget, seseorang menikmati berbagai jenis kesenangan: game, menonton video, menonton kehidupan selebriti, dll.
Akibatnya, tanpa disadari, seseorang menjadi hedonis, karena makna utama dalam hidupnya adalah hobi atau passion.