Martin Heidegger (1889-1976) - Pemikir Jerman, salah satu filsuf terbesar abad ke-20. Dia adalah salah satu perwakilan eksistensialisme Jerman yang paling menonjol.
Ada banyak fakta menarik dalam biografi Heidegger yang akan kita bahas di artikel ini.
Berikut biografi singkat dari Martin Heidegger.
Biografi Heidegger
Martin Heidegger lahir pada 26 September 1889 di kota Messkirche, Jerman. Dia dibesarkan dan dibesarkan dalam keluarga Katolik dengan penghasilan sederhana. Ayahnya adalah pendeta yang lebih rendah di gereja, sedangkan ibunya adalah seorang petani.
Masa kecil dan remaja
Di masa kecilnya, Martin belajar di gimnasium. Sebagai seorang anak, dia melayani di gereja. Di masa mudanya, ia menetap di seminari uskup di Freiburg, berniat untuk mengambil tonsur dan bergabung dengan ordo Jesuit.
Namun, karena masalah jantung, Heidegger harus meninggalkan biara. Pada usia 20 tahun, ia menjadi mahasiswa fakultas teologi di Universitas Freiburg. Setelah beberapa tahun, dia memutuskan untuk pindah ke Fakultas Filsafat.
Setelah lulus, Martin berhasil mempertahankan 2 disertasi dengan topik "Doktrin penilaian dalam psikologi" dan "Doktrin Duns Scott tentang kategori dan makna." Perlu dicatat bahwa karena kesehatan yang buruk, dia tidak bertugas di ketentaraan.
Pada tahun 1915 Heidegger bekerja sebagai asisten profesor di Universitas Freiburg di departemen teologi. Selama periode biografinya ini, dia memberi kuliah. Pada saat itu, dia sudah kehilangan minat pada ide-ide Katolik dan filsafat Kristen. Pada awal 1920-an, dia terus bekerja di Universitas Marburg.
Filsafat
Pandangan filosofis Martin Heidegger mulai terbentuk di bawah pengaruh gagasan Edmund Husserl. Ketenaran pertama datang kepadanya pada tahun 1927, setelah publikasi risalah akademis pertama "Being and Time".
Fakta yang menarik adalah bahwa saat ini "Being and Time" dianggap sebagai karya utama Heidegger. Apalagi, buku ini kini diakui sebagai salah satu karya paling ikonik abad ke-20 dalam filsafat kontinental. Di dalamnya, penulis merefleksikan konsep keberadaan.
Istilah fundamental dalam filosofi Martin adalah "Dasein", yang menggambarkan keberadaan seseorang di dunia. Itu hanya dapat dilihat dalam prisma pengalaman, tetapi tidak dalam kognisi. Selain itu, "Dasein" tidak dapat dijelaskan secara rasional.
Karena disimpan dalam bahasa, diperlukan metode pemahaman universal. Ini mengarah pada fakta bahwa Heidegger mengembangkan jalannya hermeneutika ontologis, yang memungkinkan seseorang untuk mengenali keberadaannya secara intuitif, serta mengungkapkan konten misteriusnya, tanpa menggunakan analisis dan refleksi.
Martin Heidegger merefleksikan metafisika, dalam banyak hal dipandu oleh filosofi Nietzsche. Seiring waktu, dia bahkan menulis buku untuk menghormatinya, Nietzsche and the Emptiness. Pada tahun-tahun berikutnya dalam biografinya, ia terus menerbitkan karya-karya baru, termasuk Detasemen, Fenomenologi Jiwa Hegel, dan The Question of Technique.
Dalam karya ini dan lainnya, Heidegger merinci refleksinya pada masalah filosofis tertentu. Ketika Nazi berkuasa pada awal 1930-an, dia menyambut ideologi mereka. Alhasil, pada musim semi 1933, seorang pria bergabung dengan barisan NSDAP.
Patut dicatat bahwa Martin berada di pesta itu sampai akhir Perang Dunia II (1939-1945). Alhasil, ia menjadi anti-Semit, terbukti dari catatan pribadinya.
Diketahui bahwa ilmuwan tersebut menolak dukungan material kepada siswa Yahudi, dan juga tidak muncul di pemakaman mentornya Husserl, yang berkebangsaan Yahudi. Setelah perang berakhir, dia tidak lagi mengajar sampai tahun 1951.
Setelah dipulihkan sebagai profesor, Heidegger menulis lebih banyak karya, termasuk "Forest paths", "Identity and difference", "Towards language", "What is thinking?" lain.
Kehidupan pribadi
Pada usia 27, Martin menikahi muridnya Elfriede Petrie, yang adalah seorang Lutheran. Dalam pernikahan ini, pasangan itu memiliki seorang putra, Jörg. Penulis biografi Heidegger mengklaim bahwa dia menjalin hubungan romantis dengan teman istrinya Elizabeth Blochmann dan dengan muridnya Hannah Arendt.
Kematian
Martin Heidegger meninggal pada 26 Mei 1976 pada usia 86 tahun. Kesehatan yang buruk menjadi penyebab kematiannya.
Foto Heidegger